Daun yang jatuh tak pernah membenci
angin. Kutipan dari Bang Tere Liye yang memiliki arti yang besar menurutku.
Daun memang takkan pernah membenci angin, sekalipun angin tak berhembus lagi untuknya. Angin
telah pergi dan takkan pernah ada lagi untuk daun. Apakah daun sedih? apakah
daun marah? Apakah daun kecewa? Tidak! Tak secuilpun perasaan marah, kecewa,
dan sedih ada di hati daun. Karena daun paham betul bahwa segalanya sudah
menjadi kehendakNYA. Tuhan telah merancang scenario kehidupan untuknya, dan
daun hanya perlu menjalani seperti yang seharusnya. Daun paham betul akan hal
itu, sehingga daun bisa tersenyum indah saat angin pergi. Daun sadar, angin
memang tak pernah tercipta untuknya.
Jika memiliki kesempatan, daun ingin
mengucapkan terima kasih kepada angin. Berterima kasih karena telah mau berbagi
kesejukan dengannya, mengijinkan daun untuk terbang dan menari bersama,
merengkuh daun disaat daun rapuh, merengkuh daun saat ia jatuh terhempas dari
dahan pohon. Beribu rasa terima kasih ingin daun sampaikan kepada angin. Yah, “DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI
ANGIN"
Di Bawah Langit Malam
6 februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar